Benarkah Indra Penciuman Bayi Lebih Tajam dari Orang Dewasa? Berikut Faktanya!

Blogs ● Benarkah Indra Penciuman Bayi Lebih Tajam dari Orang Dewasa?..


Mumsandbabes -

Diposting : 20 Sep 2018

Manusia dikaruniai lima indra atau yang disebut dengan panca indra, yaitu indra penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.

Seluruh indra memiliki fungsinya masing-masing, tetapi tetap saling berkaitan satu sama lain.

Dari kelima indra tersebut, indra penciuman adalah salah satu bagian penting yang ada pada manusia.

Indra ini dapat membantu Moms untuk mendeteksi bau yang ada di sekitar Moms, untuk menghirup oksigen, serta untuk mengeluarkan karbondioksida.

Seluruh indra sudah mulai berfungsi sejak bayi atau saat pertama kali dilahirkan ke dunia, bahkan ada juga yang telah berfungsi sejak janin.

Misalnya adalah indra penciuman yang diketahui telah berfungsi sejak janin menurut penuturan dari Alan Greene MD, clinical professor of pediatrics dari Stanford University School of Medicine.

Berbicara mengenai indra penciuman, ternyata terdapat beberapa fakta mengenai indra penciuman pada bayi.

Lantas, apa sajakah fakta-fakta tersebut? Simak penjelasan ini, Moms.Baca Juga : Sakit Hati pada Warganet, Mytha Lestari Tutup Kolom Komentar Instagram

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika indra penciuman bayi sudah berfungsi sejak janin.

"Indra penciuman merupakan indra pertama manusia yang berkembang sejak masa janin. Indra penciuman berkembang pada usia kehamilan 11 hingga 15 minggu," jelas Greene.

Menurut penulis buku Raising Baby Green ini, di akhir trimester pertama, calon bayi sudah sanggup mencium aroma makanan yang dikonsumsi oleh Moms.

Sebab, aroma makanan yang dimakan oleh Moms bisa menembus ke cairan ketuban.

Fakta selanjutnya adalah, melalui indra penciuman, ternyata bayi sangat menyukai bau air susu ibu (ASI).

Menurut Lise Eliot, PhD, penulis buku What's Going On In There?: How the Brain and Mind Develop in The First Five Years of Life, karena ASI dihasilkan oleh Moms, membuat bayi menyukai aroma khasnya.

Bayi menggunakan indra penciuman untuk mengeksplorasi dunianya, dan yang pertama ia kenal adalah ASI.

Contohnya begitu bayi didekatkan dengan payudara Moms, ia dengan cepat menoleh ke arah puting karena menyukai aroma ASI.

Fakta yang ketiga adalah sudah mengenai bau tubuh Moms, karena memang indra penciuman sudah berfungsi sejak janin, maka tak heran jika bayi sangat kenal dengan bau tubuh Moms.

Dengan begitu, ia langsung merasa aman dan nyaman saat ada di dalam dekapan Moms, hal ini pun sesuai dengan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of The Royal Society.

Fakta keempat adalah indra penciuman bayi lebih tajam dan lebih peka daripada orang dewasa.

Kevin Franks dan Jery Isaacson dari University of California, San Diego School of Medicine mengatakan, proses perkembangan indra penciuman bayi pada dasarnya sama dengan cara bayi mengembangkan indra penglihatannya untuk mengenali dunia.

Dalam hal ini ada proses yang berlangsung hingga kemampuan organnya berkembang secara optimal.

Proses mencium aroma pada dasarnya dipengaruhi oleh molekul-molekul bau yang terbawa oleh udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

Informasi tersebut kemudian diteruskan ke dasar otak untuk diidentifikasi, maka akhirnya semakin banyak macam aroma yang diidentifikasi oleh otaknya, semakin baik perkembangan indra penciuman.

Selanjutnya adalah dengan memijat hidung bayi, maka Moms bisa mengatasi mampet yang dialami oleh bayi.

Lakukan pijatan lembut pada hidung dan sekitarnya, dengan demikian akan membuat ingus menjadi keluar.

Bersihkan sisa ingus yang mengering dengan cotton bud yang sudah dibasahi, lakukan perlahan, maka rongga hidung yang bersih mampu membantu napasnya kembali lancar.

Fakta terakhir yang tak boleh Moms lewatkan adalah menarik hidung bayi tidak akan membuatnya mancung.

Demi mendaptkan hidung mancung yang mancung, seringkali Moms gemas dan menarik-nariknya ke atas.

Padahal upaya tersebut tidaklah bermanfaat sama sekali, justru bayi menjadi tidak nyaman dan kesakitan.

Maka dari itu, Moms harus bisa mulai untuk meninggalkan kebiasaan ini.

Source : Tabloid Nakita



Our Brands

Lihat Semua




Follow Us





Top